KANDAS! Hasil Pengolahan Produk Unggulan KKN 81 UTM
Pada
Kamis, 25 Juli 2019
![]() |
(Foto KANDAS Hasil Produk Unggulan. Oleh KKN 81 UTM) |
Bangkalan - Selasa, (23/07) Kelompok
Kerja Nyata Universitas Trunojoyo Madura 81 (KKN UTM 81) selenggarakan
sosialisasi terkait pengelolaan produk unggulan dan pemasaran yang telah
digagas oleh Kelompok KKN 81. Kegiatan ini berlangsung di Posko KKN UTM
81 yang bertepatan di kediaman rumah bapak Saad. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB
dan berakhir pada pukul10.30 WIB. Sosialisasi ini dilatar belakangi karena
melihat potensi hasil pertanian berupa padi yang melimpah. Serta hasil tanaman
padi yang dapat diolah dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi maka KKN
81 melihat ini sebuah potensi secara ekonomi yang bisa dikembangkan.
Menyadari akan tantangan diera digital
mahasiswa KKN 81 UTM sosialisasi kali ini kepada warga terkait pemasaran produk
unggulan tersebut dengan cara online dan teknik pemasaran serta kemasan yang
kreatif dan unik.
Produk KANDAS yang telah dihasilkan siap
dipasarkan secara online dan dikembangkan oleh warga Desa Pereng. Serta dapat
meningkatkan kreativitas warga khususnya ibu-ibu yang merupakan program kerja
unggulan KKN 81 UTM. Ali Ramdhani sebagai Koordinator Desa
Pereng (Kordes) tempat melakukan pengabdian KKN 81 melaksanakan program ini
bertujuan untuk mengembangkan hasil potensi desa yang melimpah berupa padi.
Maka sangat memungkinkan untuk mengolah hasil pertanian menjadi sumber
penghasilan bagi masyarakat desa setempat.
![]() |
(Foto Bersama Setelah Lunching KANDAS. Oleh: KKN81 UTM) |
Pada saat kegiatan ini, ibu-ibu sangat
senang. Karena dengan adanya sosialisasi ini mereka dapat mengetahui bahwa sisa
nasi bisa di manfaatkan menjadi KANDAS yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Mereka juga terbantu dengan adanya sosialisasi digital marketing bukan hanya
untuk pemasaran KANDAS namun juga untuk pemasaran produk lainnya dengan cara
online.
Produk yang telah dihasilkan tentu perlu
dikembangkan lagi. Perlu adanya sinergitas antar semua pihak. Baik pemerintah
desa dan warga untuk melanjutkan program ini. Agar produk ini benar-benar bisa
diproduksi secara masal dapat menjadi ikon produk unggulan desa.
Oleh: Alvin Nur Fauziyah dan Ulfi Laelatul Mahmudah Mahasiswi UTM
Komentar (0)
Posting Komentar